Kamis, 20 September 2012

Sinkronisasi Antara Alqur'an dan Sains Tentang Keajaiban Mekkah dan Ka'bah



Bagian 1


Firman Allah Ta'ala yang artinya: "Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia." (Surah Maa'idah: 97)

"Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah yang terletak Ka'bah adalah pusat ke planet Bumi."

Sebenarnya di dalam Al-Qur'an terlebih dahulu membicarakan hal ini, sebagai hamba Allah yang diberikan akal pikiran perlu meneliti dan berpikir dibalik rahasia-rahasia yang terkandung didalam ayat-ayat suci Al-Quran Al-Karim.


Bagian 2:

Firman Allah:

"Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan sekalian penduduk dunia di sekelilingnya (negeri-negeri di sekitarnya)." (Asy-Syura: 7)

Kata "Ummul Qura" berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat untuk kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.

Lebih dari itu, kata "ummu" (ibu) memiliki arti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.

Bagian 3:

Allah berfirman yang artinya:

"Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan)." (Ar-Rahman: 33)

Kata "aqthar" adalah bentuk jamak dari kata "qutr" yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang memiliki banyak diameter.

Berdasarkan ayat ini dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang menjelaskan bahwa Masjidil Haram di Mekah, tempat Ka'bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Wahai orang-orang Mekkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit."

Berdasarkan penelitian di atas, bahwa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. - (Dikutip dari Eramuslim "Makkah Sebagai Pusat Bumi" Oleh Dr. Mohamad Daudah)

Bagian 4:

Neil Amstrong membuktikan bahwa kota Mekah yang terletak Ka'bah adalah pusat ke planet Bumi, sedangkan Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu telah berbicara mengenai kota Mekah dan Ka'bah adalah pusat bumi ini.

Ketika kali pertama Neil Amstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, "Planet Bumi ternyata bertumpu di area yang sangat gelap, dan di manakah ia berbasis?." Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan satu radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut hilang dan seperti ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan lama web tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyatalah radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, dan tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir). Hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'Bah di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

Bagian 5: Zero Magnetism Area

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area', di mana apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besar antara kedua kutub .

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka dia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'bah, maka seakan-akan diri kita diisi oleh suatu energi misterius yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi Ka'bah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya menyatakan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka'bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari tata surya kita.

Bagian 6:

Rasulullah SAW bersabda:

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih dari susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam." (Jami 'al-Tirmidzi al-Hajj)

"Hajar Aswad dari batu-batuan surga dan tidak ada suatu benda di bumi yang turunnya dari surga selain batu itu." (HR. Thabrani)

Wallahu'alam ....

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Penelitian Profesor Husain Kamal

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sains di Barat.


Source

0 Komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More